TUGAS BIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM
PERANAN ENZIM KATALASE
Disusun
Oleh:
Maftukhatun
Ni'mah XII IPA 1/ 18
SMA
NEGERI 2 KENDAL
2013/2014
LAPORAN PRAKTIKUM PERANAN ENZIM KATALASE
Oleh Maftukhatun Ni'mah
A.
TUJUAN
1.
Menyelidiki
peranan enzim katalase.
2.
Menyelidiki
faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase.
3.
Mengetahui
serta memahami reaksi reaksi kimia yang terjadi pada pengujian enzim katalase.
B. ALAT
DAN BAHAN
1.
Alat
ü Tabung
reaksi 9 buah
ü Gelas
beker 2 buah
ü Rak
tabung reaksi 1
buah
ü Pipet
tetes 8
buah
ü Lampu
spirtus 1 buah
ü Lumpang & mortar 1 pasang
ü
Penjepit tabung reaksi 1
buah
ü
Pisau atau cutter 1 buah
ü
Kertas label 1
lembar
ü
Lidi 3
batang
ü
Korek api 1
kotak
ü
Lap kain 1
lembar
2.
Bahan
ü Peroksida
(H2O2)
ü Bahan Ekstrak :
-
Hati ayam
-
Jantung ayam
-
Daun pepaya
ü HCL encer
ü Air
C. CARA
KERJA
1.
Membuat
potongan hati dan jantung ayam dengan ukuran 2 cm x 2 cm x 1 cm.
2.
Mencincang
potongan hati, jantung dan daun pepaya. Kemudian menumbuknya sampai halus
secara bergantian ( terpisah).
3.
Menambahkan
air secukupnya pada setiap hati, jantung dan daun pepaya saat menghaluskan.
4.
Menyiapkan
sembilan tabung reaksi dan memberinya label A(1,2,3), B (1,2,3), C(1,2,3).
Tabung berlabel A adalah ekstrak yang akan direaksikan dengan H2O2,
tabung B akan dipanaskan baru kemudian diberi H2O2, dan
tabung C akan direaksikan dengan HCl encer dan H2O2.
Angka 1 berisi ekstrak hati, angka 2 ekstrak jantung dan angka 3 ekstrak daun
pepaya.
5.
Memasukkan
ekstrak hati ayam pada masing-masing tabung reaksi A1, B1, C1 masing-masing setinggi 2 cm,
kemudian meletakkanya pada rak tabung reaksi.
6.
Memasukkan
ekstrak jantung ayam pada masing-masing tabung reaksi A2, B2, C2 masing-masing 2 cm, kemudian
meletakkanya pada rak tabung reaksi.
7.
Memasukkan
ekstrak daun pepaya pada masing-masing tabung reaksi A3, B3, C3 masing-masing 2 cm, kemudian
meletakkanya pada rak tabung reaksi.
8.
Mengambil
tabung reaksi A1 dengan tangan kiri.
9.
Selanjutnya,
menambahkan 5 tetes H2O2 pada tabung A1 dengan
menggunakan tangan kanan dan segera menutupnya dengan ibu jari kiri (pastikan
tabung yang berisi ekstrak dan larutan H2O2 tertutup
rapat)
10. Sambil mengamati gelembung yang terjadi, tangan kanan mengambil lidi, kemudian
membakarnya sampai membara (tanpa api).
11. Memasukkan lidi yang membara
ke dalam tabung reaksi tadi dan amati keadaan bara api pada tabung tersebut
12. Memasukkan data pengamatan ke dalam tabel pengamatan.
13. Melakukan
hal yang sama diatas untuk tabung A2 dan A3.
14. Untuk
dalam kondisi panas, siapkan
ekstrak (berlabel B) B1. Memanaskannya, kemudian pegang dengan tangan kiri.
Selanjutnya melakukan langkah nomor 9 sampai 12.
15. Melakukan langkah yang sama dengan langkah
nomor 14 pada tabung reaksi B2 dan B3.
16. Untuk
dalam kondisi asam, siapkan ekstrak (berlabel C) C1. Menambahkan
larutan HCl pada tabung reaksi C1 sebanyak 3 tetes. Kemudian melakukan langkah
nomor 9 sampai 12.
17. Setelah itu, melakukan hal yang sama seperti
langkah nomor 16 untuk ekstrak pada tabung reaksi C2 dan C3. Kemudian mencatatnya pada tabel pengamatan.
D.
HASIL PENGAMATAN
No.
|
Ekstrak
|
Reaksi Setelah ditambah H2O2
(Peroksida) pada Suasana
|
|||||
Netral (A)
|
Panas (B)
|
Asam (C)
|
|||||
Gelembung
|
Nyala bara
|
Gelembung
|
Nyala bara
|
Gelembung
|
Nyala bara
|
||
1
|
Hati
|
++++
|
++++
|
+
|
+
|
-
|
-
|
2
|
Jantung
|
+++
|
+++
|
+
|
+
|
-
|
-
|
3
|
Daun
Pepaya
|
+++
|
++
|
+
|
+
|
-
|
-
|
Keterangan: Tanda ++++ : banyak sekali
+++
: banyak
++
: sedang
+ :
sedikit
- : tidak ada
E. ANALISIS
DATA
Dari hasil
pengamatan ini dapat dianalisis bahwa:
1.
Enzim
katalase ditemukan paling banyak pada hati
saat kondisi suhu normah dan Ph netral, karena
hati adalah tempat penguraian racun. Hati adalah organ tubuh yang banyak
mengandung enzim katalase dan berfungsi untuk menguraikan peroksida. Dan enzim hanya dapat bekerja secara
optimal/secara efektif pada suhu sedang
dan pada PH netral.
2. Saat ekstrak
dicampur dengan peroksida (H2O2), di atas ekstrak
tersebut ada yang membentuk gelembung udara, gelembung tersebut merupakan gelembung oksigen (O2). Hal ini terbukti ketika peroksida dicampur dengan
ekstrak dan menghasilkan gelembung udara sehingga semakin banyak
gelembung maka membuat tekanan
udara yang ada di dalam tabung reaksi semakin tinggi atau lebih besar dari
tekanan udara yang ada di luar. Pada saat uji coba dengan bara lidi, bara api
pada lidi tersebut membesar. Bara api yang membesar ini disebabkan oleh
gelembung yang dihasilkan mengandung oksigen yang membantu proses pembakaran
dan menjadikan nyala bara api membesar.Semakin banyak gelembung yang
dihasilkan maka semakin besar pula bara akan menyala.
Reaksinya adalah :
2H2O2 ® 2H2O + O2
3.
Enzim
katalase berguna untuk menguraikan peroksida air (H2O2)
yang bersifat racun dan dapat merusak sel menjadi air (H2O) dan
oksigen (O2) yang tidak berbahaya bagi sel.
4.
Enzim
katalase dapat bekerja dengan baik berdasarkan faktor-faktor tertentu, yaitu:
ü Suhu
Enzim
katalase bekerja dengan baik pada suhu tubuh normal dan pada pH netral. Enzim
menjadi rusak bila suhunya terlalu tinggi atau rendah. Enzim akan
mengental atau mengalami koagulasi bila suhunya terlalu tinggi (panas). Untuk itulah pada percobaan ekstrak yang
dipanaskan (tabung reaksi B [1,2,3]) hanya terjadi sedikit gelembung udara
sehingga nyala bara/ api pun juga sedikit/kecil.
ü Derajat keasaman (pH)
Enzim menjadi tidak aktif jika diperlakukan pada
asam dan basa yang sangat kuat. Sebagian besar enzim bekerja paling
efektif pada kisaran pH lingkungan yang netral (pH= ±7). Kenaikan atau
penurunan pH menyebabkan penurunan aktivitas enzim dengan cepat. Seperti yang
terdapat pada percobaan ekstrak yang ditetesi larutan NaCl (tabung reaksi C
[1,2,3]) yang bersifat asam sehingga membuat enzim tidak aktif dan tidak dapat
menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2.
ü Konsentrasi enzim dan
konsentrasi substrat
Jika pH dan suhu enzim dalam keadaan tetap serta jumlah
substrat berlebihan, maka laju reaksi sebanding dengan jumlah enzim yang
ada. Konsentrasi
atau tingkat kekentalan substrat dapat menentukan laju reaksi.Hal ini berarti
penambahan konsentrasi enzim mengakibatkan kecepatan reaksi meningkat hingga
tercapai kecepatan konstan. Kecepatan konstan tercapai apabila semua substrat
sudah terikat oleh enzim.
F.
Kesimpulan
Enzim katalase merupakan
enzim yang berfungsi untuk menguraikan peroksida air yang bersifat racun dan
dapat merusak sel tubuh. Peroksida air dihasilkan dari proses ekskresi yang
jika tidak dibuang dan mengalami penimbunan di dalam tubuh akan menjadi
penyakit bagi tubuh tersebut. Enzim katalase banyak terdapat pada organ
hati karena pada organ hati terjadi proses penetralan racun. Enzim katalase
menguraikan peroksida air (H2O2) menjadi air (H2O)
dan oksigen (O2). Enzim katalase bekerja dengan baik pada suhu tubuh
normal dan pada pH netral. Enzim katalase akan rusak pada pH yang terlalu asam,
terlalu basa, ataupun jika dipanaskan pada suhu yang terlalu ekstrim. Karena
pada suhu yang terlalu ekstrim enzim akan mengalami koagulasi (menggumpal). Enzim
katalase bekerja secara khusus/spesifik karena hanya bekerja untuk menguraikan
peroksida air.
Pertanyaan
1.
Percobaan
nomor berapakah yang menghasilkan gelembung paling banyak?
2.
Apakah
gelembung tersebut?
3.
Mengapa
untuk mengetes gelembung tersebut menggunakan lidi membara?
4.
Zat
apakah yang diuraikan sehingga dihasilkan gelembung?
5.
Apakah
pengurai zat tersebut?
6.
Apa
hubungannya dengan metabolisme dalam tubuh?
Jawaban
1.
Percobaan
yang menghasilkan gelembung paling banyak adalah percobaan nomor A1 yaitu hati
ayam yang ditetesi peroksida air (H2O2).
2. Gelembung tersebut merupakan gas oksigen (O2).
Gas tersebut dihasilkan dari penguraian H2O2 oleh enzim
katalase yang terdapat pada ekstrak pada percobaan di atas.
3. Lidi membara digunakan untuk menguji/ membuktikan adanya gas oksigen (O2), Jika
terdapat oksigen maka lidi akan semakin membara/ menyala. Namun jika tidak ada
lidi membara akan mati. Hal ini dikarenakan oksigen bersifat mudah terbakar.
4. Zat yang diuraikan adalah peroksida air (H2O2)
yang bersifat racun bagi tubuh. Persamaan reaksinya adalah 2H2O2 ® 2H2O + O2
5. Pengurai zat H2O2
adalah enzim katalase yang bersifat sebagai katalisator dan spesifik, artinya
enzim katalase hanya menguraikan H2O2.
6. Dalam sistem
metabolisme, enzim katalase dalam tubuh akan menguraikan peroksida air (H2O2) yang bersifat racun
menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) yang tidak berbahaya
bagi tubuh. H2O2 dalam tubuh harus dikeluarkan karena
bersifat racun. Enzim katalase juga berfungsi sebagai katalisator atau
mempercepat reaksi..
0 komentar:
Posting Komentar