Minggu, 15 September 2013

LAPORAN PRAKTIKUM PERANAN ENZIM KATALASE







TUGAS BIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM
PERANAN ENZIM KATALASE
 
 
 
 
Disusun Oleh:
Maftukhatun Ni'mah       XII IPA 1/ 18
 
 
 
SMA NEGERI 2 KENDAL
2013/2014
 
 




 
LAPORAN PRAKTIKUM PERANAN ENZIM KATALASE
Oleh Maftukhatun Ni'mah


A.    TUJUAN
1.      Menyelidiki peranan enzim katalase.
2.      Menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase.
3.      Mengetahui serta memahami reaksi reaksi kimia yang terjadi pada pengujian enzim katalase.
 
B.     ALAT DAN BAHAN
1.      Alat
 
ü  Tabung reaksi                    9 buah
ü  Gelas beker                       2 buah
ü  Rak tabung reaksi             1 buah
ü  Pipet tetes                         8 buah
ü  Lampu spirtus                  1 buah
ü  Lumpang & mortar          1 pasang
ü  Penjepit tabung reaksi      1 buah
ü  Pisau atau cutter               1 buah
ü  Kertas label                      1 lembar
ü  Lidi                                  3 batang
ü  Korek api                         1 kotak
ü  Lap kain                           1 lembar

 
2.      Bahan
ü  Peroksida (H2O2)                
ü  Bahan Ekstrak :
-        Hati ayam
-        Jantung ayam
-        Daun pepaya
ü  HCL encer
ü  Air
 
C.    CARA KERJA
1.      Membuat potongan hati dan jantung ayam dengan ukuran 2 cm x 2 cm x 1 cm.
2.      Mencincang potongan hati, jantung dan daun pepaya. Kemudian menumbuknya sampai halus secara bergantian ( terpisah).
3.      Menambahkan air secukupnya pada setiap hati, jantung dan daun pepaya saat menghaluskan.
4.      Menyiapkan sembilan tabung reaksi dan memberinya label A(1,2,3), B (1,2,3), C(1,2,3). Tabung berlabel A adalah ekstrak yang akan direaksikan dengan H2O2, tabung B akan dipanaskan baru kemudian diberi H2O2, dan tabung C akan direaksikan dengan HCl encer dan H2O2. Angka 1 berisi ekstrak hati, angka 2 ekstrak jantung dan angka 3 ekstrak daun pepaya.
5.      Memasukkan ekstrak hati ayam pada masing-masing tabung reaksi  A1, B1, C1 masing-masing setinggi 2 cm, kemudian meletakkanya pada rak tabung reaksi.
6.      Memasukkan ekstrak jantung ayam pada masing-masing tabung reaksi  A2, B2, C2 masing-masing 2 cm, kemudian meletakkanya pada rak tabung reaksi.
7.      Memasukkan ekstrak daun pepaya pada masing-masing tabung reaksi  A3, B3, C3 masing-masing 2 cm, kemudian meletakkanya pada rak tabung reaksi.
8.      Mengambil tabung reaksi A1 dengan tangan kiri.
9.      Selanjutnya, menambahkan 5 tetes H2O2 pada tabung A1 dengan menggunakan tangan kanan dan segera menutupnya dengan ibu jari kiri (pastikan tabung yang berisi ekstrak dan larutan H2O2 tertutup rapat)
10.  Sambil mengamati  gelembung yang terjadi, tangan kanan mengambil lidi, kemudian membakarnya sampai membara (tanpa api).
11.  Memasukkan lidi yang membara ke dalam tabung reaksi tadi dan amati keadaan bara api pada tabung tersebut
12.  Memasukkan data pengamatan ke dalam tabel pengamatan.
13.  Melakukan hal yang sama diatas untuk tabung A2 dan A3.
14.  Untuk dalam kondisi panas, siapkan ekstrak (berlabel B) B1. Memanaskannya, kemudian pegang dengan tangan kiri. Selanjutnya melakukan langkah nomor 9 sampai 12.
15.  Melakukan langkah yang sama dengan langkah nomor 14 pada tabung reaksi B2 dan B3.
16.  Untuk dalam kondisi asam, siapkan ekstrak (berlabel C) C1. Menambahkan larutan HCl pada tabung reaksi C1 sebanyak 3 tetes. Kemudian melakukan langkah nomor 9 sampai 12.
17.  Setelah itu, melakukan hal yang sama seperti langkah nomor 16 untuk ekstrak pada tabung reaksi C2 dan C3. Kemudian mencatatnya pada tabel pengamatan.
 
 
D.    HASIL PENGAMATAN
No.
Ekstrak
Reaksi Setelah ditambah H2O2 (Peroksida) pada Suasana
Netral (A)
Panas (B)
Asam (C)
Gelembung
Nyala bara
Gelembung
Nyala bara
Gelembung
Nyala bara
1
Hati
++++
++++
+
+
-
-
2
Jantung
+++
+++
+
+
-
-
3
Daun Pepaya
+++
++
+
+
-
-
 

Keterangan: Tanda ++++ : banyak sekali
                                 +++  : banyak
                                   ++  : sedang
                                     +  : sedikit
                                     -   : tidak ada







 
E.     ANALISIS DATA

Dari hasil pengamatan ini dapat dianalisis bahwa:

1.      Enzim katalase ditemukan paling banyak pada hati saat kondisi suhu normah dan Ph netral, karena hati adalah tempat penguraian racun. Hati adalah organ tubuh yang banyak mengandung enzim katalase dan berfungsi untuk menguraikan peroksida. Dan enzim hanya dapat bekerja secara optimal/secara efektif pada suhu sedang dan pada PH netral.

2.      Saat ekstrak dicampur dengan peroksida (H2O2), di atas ekstrak tersebut ada yang membentuk gelembung udara, gelembung tersebut merupakan gelembung oksigen (O2). Hal ini terbukti ketika peroksida dicampur dengan ekstrak dan menghasilkan gelembung udara sehingga semakin banyak gelembung maka membuat tekanan udara yang ada di dalam tabung reaksi semakin tinggi atau lebih besar dari tekanan udara yang ada di luar. Pada saat uji coba dengan bara lidi, bara api pada lidi tersebut membesar. Bara api yang membesar ini disebabkan oleh gelembung yang dihasilkan mengandung oksigen yang membantu proses pembakaran dan menjadikan nyala bara api membesar.Semakin banyak gelembung yang dihasilkan maka semakin besar pula bara akan menyala.

Reaksinya adalah : 2H2O2  ® 2H2O + O2

3.      Enzim katalase berguna untuk menguraikan peroksida air (H2O2) yang bersifat racun dan dapat merusak sel menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) yang tidak berbahaya bagi sel.

4.      Enzim katalase dapat bekerja dengan baik berdasarkan faktor-faktor tertentu, yaitu:

ü  Suhu
Enzim katalase bekerja dengan baik pada suhu tubuh normal dan pada pH netral. Enzim menjadi rusak bila suhunya terlalu tinggi atau rendah. Enzim akan mengental atau mengalami koagulasi bila suhunya terlalu tinggi (panas). Untuk itulah pada percobaan ekstrak yang dipanaskan (tabung reaksi B [1,2,3]) hanya terjadi sedikit gelembung udara sehingga nyala bara/ api pun juga sedikit/kecil.

ü  Derajat keasaman (pH) 
Enzim menjadi tidak aktif jika diperlakukan pada asam dan basa yang sangat kuat.  Sebagian besar enzim bekerja paling efektif pada kisaran pH lingkungan yang netral (pH= ±7). Kenaikan atau penurunan pH menyebabkan penurunan aktivitas enzim dengan cepat. Seperti yang terdapat pada percobaan ekstrak yang ditetesi larutan NaCl (tabung reaksi C [1,2,3]) yang bersifat asam sehingga membuat enzim tidak aktif dan tidak dapat menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2.

ü  Konsentrasi enzim dan konsentrasi substrat
      Jika pH dan suhu enzim dalam keadaan tetap serta jumlah substrat berlebihan, maka laju reaksi sebanding dengan jumlah enzim yang ada. Konsentrasi atau tingkat kekentalan substrat dapat menentukan laju reaksi.Hal ini berarti penambahan konsentrasi enzim mengakibatkan kecepatan reaksi meningkat hingga tercapai kecepatan konstan. Kecepatan konstan tercapai apabila semua substrat sudah terikat oleh enzim.

F.     Kesimpulan

Enzim katalase merupakan enzim yang berfungsi untuk menguraikan peroksida air yang bersifat racun dan dapat merusak sel tubuh. Peroksida air dihasilkan dari proses ekskresi yang jika tidak dibuang dan mengalami penimbunan di dalam tubuh akan menjadi penyakit bagi tubuh tersebut. Enzim katalase banyak terdapat pada organ hati karena pada organ hati terjadi proses penetralan racun. Enzim katalase menguraikan peroksida air (H2O2) menjadi air (H2O) dan oksigen (O2). Enzim katalase bekerja dengan baik pada suhu tubuh normal dan pada pH netral. Enzim katalase akan rusak pada pH yang terlalu asam, terlalu basa, ataupun jika dipanaskan pada suhu yang terlalu ekstrim. Karena pada suhu yang terlalu ekstrim enzim akan mengalami koagulasi (menggumpal). Enzim katalase bekerja secara khusus/spesifik karena hanya bekerja untuk menguraikan peroksida air.

Pertanyaan

1.      Percobaan nomor berapakah yang menghasilkan gelembung paling banyak?

2.      Apakah gelembung tersebut?

3.      Mengapa untuk mengetes gelembung tersebut menggunakan lidi membara?

4.      Zat apakah yang diuraikan sehingga dihasilkan gelembung?

5.      Apakah pengurai zat tersebut?

6.      Apa hubungannya dengan metabolisme dalam tubuh?

Jawaban

1.      Percobaan yang menghasilkan gelembung paling banyak adalah percobaan nomor A1 yaitu hati ayam yang ditetesi peroksida air (H2O2).
2.      Gelembung tersebut merupakan gas oksigen (O2). Gas tersebut dihasilkan dari penguraian H2O2 oleh enzim katalase yang terdapat pada ekstrak pada percobaan di atas.
3.      Lidi membara digunakan untuk menguji/ membuktikan  adanya gas oksigen (O2), Jika terdapat oksigen maka lidi akan semakin membara/ menyala. Namun jika tidak ada lidi membara akan mati. Hal ini dikarenakan oksigen bersifat mudah terbakar.
4.      Zat yang diuraikan adalah peroksida air (H2O2) yang bersifat racun bagi tubuh. Persamaan reaksinya adalah 2H2O2  ® 2H2O + O2
5.      Pengurai zat H2O2 adalah enzim katalase yang bersifat sebagai katalisator dan spesifik, artinya enzim katalase hanya menguraikan H2O2.
6.      Dalam sistem metabolisme, enzim katalase dalam tubuh akan menguraikan peroksida air (H2O2) yang bersifat racun menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) yang tidak berbahaya bagi tubuh. H2O2 dalam tubuh harus dikeluarkan karena bersifat racun. Enzim katalase juga berfungsi sebagai katalisator atau mempercepat reaksi..
 

0 komentar: